CARA MERAKIT KOMPUTER DAN GAMBARNYA LENGKAP

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar. Dari beberepa referensi yang saya pelajari [Read More...]

SIMULASI INSTALLASI DEBIAN MENGGUNAKAN VIRTUALBOX

Berikut ini merupakan simulasi cara installasi debian menggunakan virtualbox, antara lain [Read More...]

KECANGGIHAN KONSEP KOMPUTER PENA MASA DEPAN

Anda ingin tahu lebih lengkap tentang konsep komputer masa depan ini?? Temukan jawaban dari penasaran anda mengenai Kecanggihan Konsep Komputer Masa Depan [Read More...]

DOORBOT: BEL PINTU DENGAN KAMERA YANG PUNYA KONEKSI WI-FI

Punya bel pintu dan ketika ada yang ngebel, anda berlari cepat dari kamar mandi dan tahu-tahunya cuma tukang jualan bakso atau parahnya lagi penagih hutang. Kesal kan? [Read More...]

8 RESEP MENGOPTIMALKAN WEBSITE ANDA

Punya website atau webblog? Anda berniat membangun website baru? Tapi tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar seorang desainer web handal atau konsultan? [Read More...]

Are You Really A Programmer?

Are You Really A Programmer?

Paris Diserang, Facebook Aktifkan Fitur Lacak Korban

Jika pengguna berada di daerah serangan, sistem Facebook secara otomatis akan mengirimkan notifikasi.

Fitur Safety Check Facebook

Jejaring sosial Facebook telah mengaktifkan fitur "Safety Check" sebagai respon atas serangan di Paris, Perancis, pada Jumat (13/11/2015).

Serangan tersebut berupa penembakan dan bom bunuh diri. Pejabat Perancis menyatakan, sedikitnya 153 orang tewas dalam penembakan dan pengeboman di Paris dan Saint-Denis, tempat stadion Stade de France berada.

Fitur Safety Check memungkinkan pengguna di daerah yang terkena serangan untuk melaporkan statusnya. Yakni, apakah selamat dari serangan atau tidak.

Jika pengguna berada di daerah serangan, sistem Facebook secara otomatis akan mengirimkan notifikasi. Kira-kira, isi notifikasi itu seperti ini, "Apakah Anda baik-baik saja? Tampaknya Anda berada di area serangan di Paris".

Kemudian, jika aman, pengguna bisa memilih pesan "saya aman".

Apabila si pengguna memilih pesan "aman", sistem secara otomatis akan mengirimkan notifikasi kepada semua kontak yang ada di akunnya. Isinya, menyatakan bahwa si pengguna dalam keadaan baik-baik saja.

Pengguna juga bisa langsung mengunjungi situs Safety Check untuk melihat status teman-teman yang ada di area terdampak serangan.

Selain itu, teman-teman Facebook si pengguna bisa berkontribusi untuk meng-update status, jika ia mengetahui keadaan teman yang ada di daerah serangan.

Fitur Safety Check sendiri sebenarnya dikembangkan sebagai sistem informasi saat terjadi bencana, seperti gempa bumi atau banjir. Akan tetapi, untuk kasus serangan kali ini, Facebook sedikit memodifikasinya.

Fitur tersebut diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Kala itu, Facebook menyatakan terinspirasi dengan peristiwa bencana gempa bumi yang menimpa Jepang di tahun 2011.

Safety Check sudah pernah diaktifkan saat gempa Nepal pada awal tahun ini.



Sumber : kompas.com



Inilah Sistem Operasi Ponsel yang Paling Sulit Diretas

Sistem operasi mobile yang ada saat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

(Thinkstock, ilustrasi)
BlackBerry selama ini dikenal sebagai platform mobile yang paling sulit diretas. Namun, anggapan tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Menurut pengalaman white hacker Steve Lord, sistem operasi mobile yang ada saat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, ia merasa bahwa Windows Phone, sistem operasi mobile buatan Microsoft, merupakan yang tersulit untuk diretas.

"Sekarang ini, Windows Phone tampak yang paling sulit untuk diretas," ujar peretas tersebut dalam sebuah wawancara untuk What Mobile, sebagaimana dirangkum dari Softpedia, Senin (9/11/2015).

Meskipun tidak menyebut sebagai yang tersulit untuk diretas, Lord tetap mengagumi kemampuan sistem keamanan BlackBerry. "BlackBerry memiliki sejarah panjang dari perangkat yang berfokus pada keamanan," tambahnya lagi.

Saat ditanya, platform apa yang paling mudah diretas, Lord langsung menjawab Android, sistem operasi buatan Google.

"Jika saya punya akses fisik ke perangkat, saya biasanya menemukan Android sebagai target termudah," katanya.

Kemudian, Lord membandingkan sistem keamanan milik iPhone, BlackBerry, dan Android. Dalam pernyataannya, peretas "beretika" ini tetap menyatakan bahwa Android sebagai yang termudah untuk diretas.

"Kemudian datanglah iPhone, kemudian BlackBerry di versi yang lebih tua. Jika saya harus menyerang melalui jaringan atau lewat e-mail atau pesan, Android merupakan target termudah," beber Lord.

Lord pun memberikan saran bagi yang belum bisa membeli smartphone untuk tetap menggunakan feature phone atau smartphone BlackBerry 10. Kedua platform itu dikatakan lebih aman.

Akan tetapi, jika ingin tetap menggunakan Android, Lord menyarankan untuk menggunakan ponsel bermerek Nexus. Alasannya, perangkat tersebut cukup sering mendapatkan pembaruan dari Google.



Sumber : nextren.com