Larangan Merokok di Tempat Umum Turunkan Kelahiran Prematur


7 Maret 2012 | Ibu dan Anak

​      Detik Health Jakarta, Larangan merokok di tempat umum tidak hanya memberikan manfaat untuk para perokok saja. Ternyata larangan merokok di tempat umum juga bisa mengurangi angka kelahiran bayi prematur.

      Sebuah studi menemukan larangan merokok di tempat umum yang diterapkan negara Skotlandia telah dikaitkan dengan penurunan angka kelahiran bayi prematur dan juga bayi lahir dengan berat badan rendah.

      Larangan merokok di tempat umum secara nasional mulai berlaku Maret 2006 dan para peneliti menganalisis data kelahiran bayi prematur dan berat badan bayi rendah untuk masa kehamilan bayi yang lahir antara Januari 1996 sampai Desember 2009.

      Hasil studi menemukan jumlah ibu yang merokok menurun lebih dari 25 persen, kelahiran bayi prematur menurun lebih dari 10 persen, bayi lahir dengan berat badan rendah menurun sekitar 5 persen dan bayi dengan berat badan sangat kecil menurun hampir 8 persen.

      Studi yang dilaporkan dalam jurnal online PLoS Medicine tanggal 6 Maret ini menyoroti dampak yang timbul dari asap rokok, karena pelarangan ini tidak hanya bermanfaat bagi ibu yang memang merokok, tapi juga untuk ibu yang tidak pernah merokok.

      "Hasil kami menambah bukti adanya manfaat kesehatan yang luas dari bebas asap rokok dan dibutuhkan dukungan yang kuat untuk menerapkan undang-undang yang ketat," ujar pemimpin studi Jill Pell dari University of Glasgow, seperti dikutip dari HealthDay, Rabu (7/3/2011).

      Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu. Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya.

      Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya. Dalam studi yang dilaporkan pada American Association for Cancer Research di Washington menuturkan bahwa senyawa yang masuk tersebut bisa menyebabkan kerusakan genetik yang nantinya bisa menjadi awal bagi penyakit leukimia atau kanker lain.


Sumber : BkkbN

0 komentar: