Jakarta - Implementasi open source di kalangan instansi pemerintah ternyata bisa menghemat pengeluaran negara hingga puluhan miliar rupiah untuk biaya sistem operasi dan aplikasi.
Itu sebabnya, Kementerian Kominfo bersama komunitas free open source software (FOSS) Indonesia kembali menggelar ajang Indonesia Open Source Award (IOSA) 2012.
Tujuannya tentu, selain sebagai ajang penganugrahan, juga untuk memotivasi para pengguna, penggiat, pendidik, dan pengembang produk-produk berbasis FOSS.
Menurut Ketua Committee IOSA 2012, I Made Wiryana, awarding ini sekaligus menjadi forum untuk konsultasi dan survei monitoring yang mengukur tingkat keberhasilan penerapan open source di Indonesia.
"Contohnya seperti yang dilakukan oleh Pekalongan (Juara 1 IOSA 2011 kategori Pemerintah Daerah). Mereka bisa melakukan penghematan Rp 32 miliar dengan open source," kata Made Wiryana kepada detikINET usai acara IOSA 2012 di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (13/3/2012).
Made mengakui, sejauh ini gerakan untuk memasyarakatkan open source masih lebih gencar diarahkan ke instansi pemerintahan. Namun lewat ajang yang digelar tahun ini, gerakan itu akan digencarkan juga ke sekolah menengah, perguruan tinggi, media, dan komunitas.
"Instansi pemerintah memang perlu diprioritaskan karena di situ ada uang rakyat dan info ke publik. Yang penting antar Pemda dan sebagainya jadi tahu good practice dan produk hukum yang harus ada," jelasnya.
Sumber : Detik
0 komentar:
Posting Komentar